Mengajar Dan Mendidik Dengan Hati

Rasa kasih sayang pada anak didik mengakibatkan rasa kondusif pada mereka. Ketika acara berguru mengajar berlangsug, mereka merasa senang dan senang melakuakan apapun yang ditugaskan guru. Karena perasaan sayang pada gurunya, mereka tidak mau gurunya murung alasannya yaitu kenakalannya. Ini terutama dikala kita sebagai guru mengajar di kelas rendah, kelas I misalnya. Mereka akan bermanja-manja pada kita selayaknya pada orang tuanya sendiri.

Di sanalah kita bisa menerapkan segala yang kita inginkan untuk merubah prilaku mereka sesuai dengan tujuan pendidikan yang dicanangkan pemerintah. Ketelatenan kita pada mereka sangat diperlukan, kesabaran, kepedulian layaknya orang bau tanah di rumah sangat mereka harapkan. Kita sebagai guru harus bisa menarik simpati mereka sehingga betah di sekolah.

Belakangan ini berbagai bawah umur yang kurang perhatian di rumahnya alasannya yaitu kesibukan kedua orang bau tanah mereka. Tidak heran jikalau berbagai permasalahan yang terjadi pada mereka, contohnya suka berkelahi, suka mangkir sekolah alasannya yaitu mereka tahu orang tuanya mereka tidak ada di rumah. Mereka berangkat sekolah dari rumah diantar ibu atau bapaknya ke sekolah. Setelah ibu bapaknya pergi si anak juga pergi contohnya menghabiskan waktu di warnet dan pulang dikala jam sekolah selesai. Makara disangka sama orang tuanya mereka berguru di sekolah.

Kita sebagai guru harus ekstra dalam memantau kehadiran siswa jangan hingga kecolongan, kontak sama orang bau tanah sangat dibutuhkan untuk mencegah hal-hal yang tak didinginkan terjadi pada anak didik kita. Tantangan untuk kita sebagai guru yaitu membuat suasana supaya anak betah di sekolah, jangan hingga mereka merasa tertekan, bosan, takut bahkan merasa terbebani dengan banyak tugas. Ini yaitu yang harus kita cari solusinya, mungkin inilah yang pemerintah harapkan dari kita-kita sebagai guru untuk melakukan kiprah sebagai guru profesional, sanggupkah kita? Kita niscaya bisa!

Mengajar dan mendidik dengan hati sangat dibutuhkan untuk mengubah abjad mereka supaya lebih baik. Sanggupkah kita sebagai guru membuat suasana yang menjadikan anak betah di sekolah? ayo kita berusaha dengan memohon pertolongan para pakar pendidikan.

Guru kelas I yang kadang kala diremehkan, contohnya kekurangan jam mengajar, padahal mereka memiliki peranan penting dalam mengasuh anak layaknya di rumah, penuh kasih sayang, sabar, membuat suasana senang sehingga anak lupa pada orang tuanya sehingga tidak ingin cepat pulang. Mereka bisa membuat susana hati anak nyaman di pangkuan mereka, sehingga tidak sulit lagi para orang bau tanah untuk membujuk anaknya pergi sekolah alasannya yaitu mereka akan rindu pada bu gurunya yang baik dan menyenangkan.

Selamat pada guru kelas I yang sudah sekuat tenaga hingga bercucuran keringat mengasuh bawah umur yang walaupun hanya 2 jam dalam sehari tapi sangat menguras tenaga, supaya menjadi amal baik dan menjadikan anak didik kita anak yang sholeh dan sholehah, Amin.

Ditulis oleh: Haryati
Penulis yaitu pengajar di SDN Nagrog Cicalengka. Dalam kurun waktu 30 tahun mengajar dan diberikan kiprah hampir separuh masa kerja itu di kelas I . Penulis sanggup ditemui @HARYATI25818334 di twitter dan blognya http://catatan-haryati.blogspot.com
LihatTutupKomentar